karies

karies
karies

Selasa, 29 Januari 2013

makalah media komunikasi


PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Ruang lingkup keperawatan gigi memberikan cara perawatan gigi yang baik bagi pasien. Mengenalkan masalah-masalah kesehatan gigi dan mulut. Perlu kita ketahui bahwa kesehatan gigi dan mulut sangat penting bagi kesehatan perseorangan bahkan bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari, baik berbicara, estetika, maupun pengunyahan.
Disamping itu juga ruang lingkup keperawatan gigi memberikan  media-media komunikasi dimana agar masyarakat lebih mudah mengerti apa yang diharapkan para tenaga kerja kesehatan.
Sebelum membahas mengenai media komunikasi, hendaknya kita mengetahui apa pengertian media komunikasi. Dalam hal ini, media dapat diartikan sebagai alat yang dapat menghubungkan sesuatu. Salah satu media akomunikasi saat ini adalah media visual yaitu multimedia. Bagaimana dengan perencanaan pembuatan multimedia?
Beberapa bab ini  menyajikan tentang perencanaan pembuatan multimedia. Manusia selalu berhubungan antar sesamanya. Hubungan itu biasa dinamakan dengan komunikasi. Dalam komunikasi ada beberapa faktor pendukungnya. Faktor tersebut adalah komunikator, komunikan, informasi atau isi, dan media. ? Disini kita akan membahas persoalan tersebut di bab-bab ini.






PEMBAHASAN

A.   Pengertian Media Komunikasi
Istilah media komunikasi dapat diartikan sebagai alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh pendidik dalam rangkah berkomunikasi  dengan peserta didik. Alat bantu tersebut dikatakan media, sedangkan komunikasi merupakan cara penyampaiannya ( menurut Danin, 1995).
Kata “media” berasal dari bahasa latin yaitu “medius” yang secara harafiah berarti “tengah atau perantara” dari pemberi pesan kepada penerima pesan. Association of Education and Communication Technology (AECT) (1986) memberikan definisi media sebagai sistem transmisi (bahan dan peralatan) yang tersedia untuk menyampaikan pesan tertentu.(Amanah:2011)
Heinich dan kawan-kawan (1996) mengartikan media sebagai perantara yang mengantar informasi dari sumber kepada penerima. Dengan demikian televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah tergolong media.
Wang Qiyun & Cheung Wing Sum (2003), menyatakan bahwa dalam konteks pendidikan, media biasa disebut sebagai fasilitas pembelajaran yang membawa pesan kepada pembelajar.
Pendapat lain mengemukakan bahwa media adalah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan (Suranto, 2005).
Sedangkan Trini Prastati (2005) memberi makna media sebagai apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi ke penerima informasi.
Secara lebih khusus Briggs dalam Trini Prastati (2005: 4)  mengatakan media sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Sarana fisik tersebut dapat berupa buku, tape rekorder, kaset, kamera video, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
Dengan demikian media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis, yang dapat digunakan untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

B.   Pengertian Perencanaan Pembuatan Media Komunikasi
  Media yang digunakan dalam proses pembelajaran memerlukan perencanaan yang baik agar mencapai hasil yang baik pula. Dengan adanya perencanaan maka media yang akan digunakan akan lebih mudah dicerna oleh penerima pesan.
Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa ( what ) siapa ( Who ) kapan (When) dimana ( When ) mengapa ( why ) dan bagaimana ( How ). Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Hemck et all (1997), mengajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif, yang dikenal dengan istilah ASSURE. Model ini mengenalkan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran, sebagai berikut :
1.    Analyze learner characteristic (menganalisis kelompok)
Menganalisis karakteristik kelompok sasaran, baik dari segi tingkat pendidikan, usia, maupun karakteristik khusus yang meliputi tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka.
2.    State objective (merumuskan tujuan)
Merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu perilaku apa yang dominan akan dibentuk atau diubah. Tujuan juga akan memperngaruhi pemanfaatan jenis media yang akan digunakan.

3.    Select or modify media (memilih ataun memodifikasi)
Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan maeridan media yang tepat. Pada prinsipnya media yang akan digunakan tersebut dapat biaya, waktu, tenaga. Disamping itu juga perlu diperhatikan adalah apakah media tersebut dapat membangkitkan minat sasaran, memiliki informasi yang tepat, memiliki kualitas yang baik, memberikan kesempatan pada sasaran untuk berpartisipasi.
4.    Utilize (penggunaan)
Setelah memilih media yang tepat, diperlukan persiapan dalam menggunakan materi atau media, meliputi lama waktu penggunaan, persiapan ruangan, fasilitas yang tersedia, dll.
5.    Requere learner response (umpan balik sasaran)
Melalui media tersebut, pendidik hendaknya mampu mendorong sasaran untuk mampu memberikan tanggapan atau respon yang umpan balik.
6.    Evaluate (latihan)
Tujuan untuk mengevaluasi adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, efektifitas media, pendekatan, dan pendidik itu sendiri.
Dalam pembuatan media komunikasi harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan pada penyuluhan atau proses pembelajaran. Misalnya, jika kita mendapatkan judul mengenai bentuk dan fungsi gigi, media yang digunakan bisa berupa alat peraga atau pun media komunikasi yang berhubungan dengan bentuk, bagian dan fungsi gigi tersebut.
Dengan demikian, pengertian perencanaan pembuatan media komunikasi adalah kegiatan persiapan  pembuatan media komunikasi yang akan dicapai agar berjalan lancar dalam membuat media komunikasi.

C.   Tujuan Perencanaan Pembuatan Media Komunikasi dari Multimedia
Dalam penggunaan media komunikasi dalam pendidikan ataupun penyuluhan pasti mempunyai suatu tujuan. Begitupun dengan perencanaan pembuatan media komunikasi yaitu bertujuan untuk:
1.    Mencapai hasil yang sesuai dengan media video yang akan dicapai.
2.    Kelancaran dalam membuat media komunikasi.
3.    Pembelajaran lebih interaktif
4.    Media video sesuai dengan apa yang direncanakan.

D.   Tahap-tahapan Perencanaan Pembuatan Multimedia
Dalam perencanaan pembuatan media komunikasi dari multimedia juga terdapat tahap-tahapan yang harus dilakukan. diantaranya yaitu sebagai berikut:
1.    Satuan  Pelajaran
Sebagaimana kita ketahui, mengajar atau memberikan penyuluhan kepada masyarakat, baik masyakarat sekolah maupun masyakat umum, adalah suatu usaha untuk membimbing anak atau masyarakat ke arah suatu perubahan perilaku yang kita harapkan.
Menurut Eliza Herijulianti (2001), untuk mencapai suatu keberhasilan dalam penyuluhan, hendaknya sebelum memberikan penyuluhan sebaiknya dibuat persiapan atau perencanaan, baik perencanaan penyuluh maupun perencanaan pembuatan media komunikasi. Proses perencanaan penyuluhan ini merupakan pedoman dalam proses belajar mengajar atau proses kegiatan selama penyuluhan, yang lazim dikenal dengan sebutan satuan pelajaran atau sering disebut SATPEL.
Adapun manfaat membuat satuan pelajaran sebelum penyuluhan, yaitu;
a.    Hasil penyuluhan akan segera diketahui, mengingat sebelum penyuluhan kita melakukan tes awal. Kemudian setelah penyuluhan, kita melakukan atau memberikan tes akhirhasil kedua tes ini dapat kita bandingkan. Soal yang diberikan pada tes awal dan tes kedua harus dibuat sama. Tes akhir menunjukkan prestasi lebih baik daripada tes awal menandakan penyuluh telah berhasil dalam mencapai tujuan penyuluhan.
b.    Kegiatan penyuluhan akan lebih lancar, karena penyuluh telah merencanakan kegiatan apa saja yang harus dilakukan oleh penyuluh dan kegitan apa yang harus dilakukan oleh sasaran sejak pendahuluan sampai dengan penutupan. Kegiatan dilkukan secara sistematis sesuai dengan materi dan tujuan penyuluhan.
c.    Pengetahuan dalam memberikan penyuluhan akan bertambah, karena penyuluh dalam mempersiapkanmateriharus selalu membuka buku sumber untuk mencari bahan yang harus sesuai dengan kebutuhan.
d.    Bahan atau materi penyuluhan akan lebih dikuasai. Dalam menyampaikan materi penyuluh tidak tersendat-sendat dan tidak canggung sehingga materi yang dipersiapkan sesuai dengan wajtu yang terrsedia.
e.    Alat bantu dalam penyuluhan dapat dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu proyektor untuk media visual (video)
Dalam membuat satuan pelajaran (satpel), semua kemampuan harus dirumuskan secara jelas. Komponen satuan pelajaran terdiri dari :
·         tujuan yang hendak dicapai,         • materi yang akan diberikan,
·         metode yang digunakan,                • kegiatan belajar mengajar,
·         alat yang akan digunakan,                        • sumber yang akan digunakan dan
·         evaluasi.



2.    Pembuatan Makalah
Setelah pembuatan satuan pelajaran selesai, kemudian kita berlanjut untuk membuat makalah. Sebelumnya kita perlu tahu apa itu arti dari makalah dan apa sih tujuan dari pembuatan makalah di perencanaan pembuatan media komunikasi.
Makalah merupakan suatu karya tulis ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan, contohnya mengenai bentuk, bagian dan fungsi gigi dan media yang akan dibuat adalah media video atau gambar melalui proyektor. Makalah ini umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.(Ahmad A.S : 1993)
Adapun tujuan pembuatan makalah sebelum pembuatan media proyeksi. Secara umum, suatu makalah dibuat untuk mengevaluasi hasil kerja kita untuk dijadikan acuan dan diintervenkasikan di muka umum agar bisa dipahami dan bisa disebar luaskan agar bisa berguna bagi orang lain.
dengan makalah kita bisa memberikan gambaran tentang hasil kerja kita beserta contoh-contohnya dan solusi dari masalah yang kita hadapi agar d
apat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cepat dan tepat sasaran, jadi makalah akan lebih berguna lagi kalau dari hasil kajian-kajian kita selama ini ternyata bisa memberikan kepastian bagi orang lain sehingga bisa menimbulkan gagasan baru atau semangat bekerja yang lebih tinggi bagi orang lain.
Sadiman, Arief S dkk (2007), secara garis besar makalah yang ditulis mahasiswa terdiri dari tiga bagian pokok sebagai berikut :
a.    Pendahuluan, memuat tentang persoalan bentuk, bagian dan fungsi gigi dan media video antara lain meliputi latar belakang yang akan dibahas di pembahasan bentuk, bagian, dan fungsi gigi.
b.    Pembahasan, yakni bagian yang memuat tentang kemampuan penulis dalam mendemonstrasikan kemampuannya untuk menjawab persoalan atau masalah tentang bentuk, bagian dan fungsi gigi tersebut. Pada bagian isi boleh lebih dari satu bagian, sesuai dengan permasalahan yang dikaji tersebut. Misalnya, isi dalam pembahasan tersebut adalah pengertian dari gigi, bentuk-bentuk gigi, macam-macam gigi, fungsi dari gigi, dan cara merawat gigi.
c.    Kesimpulan, bagian yang dimuat permaknaan yang dari penulis terhadap diskusi atau pembahasan masalah berdasarkan kriteria dan sumber-sumber literatur  atau data lapangan. Kesimpulan ini mengacu kepada hasil pembahasan permasalahan dan bukan merupakan ringkasan dari isi makalah.

3.    Pembuatan GBMI ( Garis Besar Materi Instruksional)
Garis Besar Materi Instruksional merupakan suatu kegiatan yang dilakukan setelah pembuatan makalah selesai yang bertujuan untuk mempermudah jalannya suatu kegiatan baik itu kegiatan penyuluhan maupun pembuatan media komunikasi.
Didalam garis besar materi instruksional terdapat beberapa point yang harus ada dalam pembuatan GBMI tersebut. Berikut akan dijelaskan apa saja yang terdapat didalam GBMI, yaitu;
1.    Topik, topik ini merupakan cakupan suatu permasalahan yang bersifat umum dan belum dijelaskan secara mendetail.
Contohnya: pengertian gigi, bentuk gigi, macam-macam gigi, bagian gigi, dll.
2.    Indikator, bagian yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan yang akan dilakukan oleh seseorang atau sasaran dalam suatu kegiatan.
Contohnya: siswa dapat mendefinisikan pengertian dari gigi, dll.
3.    Materi, salah satu sistem pembelajaran yang berperan penting dalam mencapai standart kompetensi, yang berisikan penjabaran dari topik, indikator, yang akan  disampaikan oleh penyuluh yang harus dipelajari sasaran.
Contohnya: gigi adalah salah satu bagian dari rongga mulut yang berguna untuk mengunyah makanan, dan membantu pencernaan yang bersifat keras dan berwarnaputih kekuning-kuningan, dll.
4.    Media, merupakan media yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran kepada sasaran yang berkaitan dengan topik, indikator, dan materi.
Contohnya: gambar gigi seri melalui alat proyektor.
5.    Latihan, latihan pada GBMI tersebut berupa pertanyaan yang diajukan kepada sasaran guna untuk memantapkan hasil belajar, mengembangkan kemampuan untuk berpikir dan merubah pola tingkah laku sasaran dikehidupan sehari-hari.
Contoh: apa pengertian dari gigi? Bagaimana bentuk-bentuk gigi itu? Apa fungsi dari gigi itu? Dll
Berikut salah satu contoh dari GBMI :
No.
Topik
Indikator
Materi
Media
Latihan
1.
Pengertian gigi
Siswa dapat mendefinisikan pengertian gigi
Pengertian gigi adalah salah satu bagian dari rongga mulut yang berguna untuk.....

Gambar melalui alat proyektor
Apa pengertian dari gigi?
2.
Bentuk gigi
Siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk gigi
Gigi seri itu berbentuk seperti kampak

Bagaimana bentuk dari gigi seri?

4.    Pembuatan Sketsa
Sketsa merupakan gambar sederhana atau darft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok tanpa detail yang bersifat sementara baik diatas kertas maupun diatas kanvas yang akan dikerjakan lebih lanjut. Sketsa disini mempunyai manfaat yaitu memperjelas sajian pesan kepada pembelajaran/sasaran, selain itu juga sketsa mudah dibuat dan murah. Mengingat sederhana penampilannya, sketsa lebih merupakan “persiapan” dari lukisan yang akan datang,
Gambar sketsa merupakan gambar ide awal untuk mengekspresikan gagasan tertentu ke dalam gambar desain.  Merangkum aspek-aspek desain gambar awal yang memerlukan olahan lebih lanjut. Gambar sketsa merupakan sarana komunikasi awal untuk perancang (yang menggambar) maupun orang lain.
Berikut adalah salah satu contoh sketsa baik sebelum maupun sesudah dilukis.
Gambar Sketsa
 

Gambar sketsa setelah di lukis


6.    pemilihan warna atau kesesuaian warna pada media
Warna adalah salah satu elemen terpenting dalam visualisasi tampilan. Kesesuaian antara warna yang digunakan dalam suatu tampilan dapat membuat suatu obyek tampak menonjol, lebih jelas, lebih menarik, ataupun hal-hal yang dapat membuat visualisasi suatu obyek terlihat lebih baik. Tetapi bila penggunaan warna dilakukan secara sembarangan, maka umumnya yang terjadi adalah hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya obyek nampak tidak jelas, mengalihkan fokus pengguna, sulit untuk dimengerti ataupun digunakan.
Contoh dalam memilih kesesuaian warna:
                                         
          Gambar sebelum                                               gambar sesudah
7. Persiapan Pembuatan Media visual yang diproyeksikan (film bingkai)
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
Adapun yang harus dipersiapkan dalam pembuatan media proyeksi (film bingkai):
1.    proyektor
2.    PC atau notebook sebagai penghubung ke proyektor
3.    Pastikan listrik dalam keadaan nyala dari sumber (tidak padam)
4.    Meja kecil sebagai tempat meletakkan proyektor yang tingginya sejajar dengan meja tulis
5.    Kabel paralel dari sumber
6.    Slide / file  yang sudah siap untuk ditampilkan
Langkah-langkah pembuatan Film Bingkai menurut Eedsandri (2011).
a.    Hidupkan pc/notebook
b.    Membuka Program
Klik tombol start > kemudian klik All Program > Arahkan corsur ke Microsoft Office > dan klik PowerPoint.
c.    Mulai Menulis
Setelah jendela PowerPoint (jendela presentasi/slide) muncul, sekarang tuliskan teks pada setiap frame sesuai naskah yang kita buat.
d.    Memberi warna teks
Setelah judul presentasi anda ketik (dengan warna hitam) sekarang gantilah warna tulisan judul tersebut dengan warna yang lebih menarik. Ada beberapa hal yang perlu anda pertimbangkan dalam pemilihan warna, misalnya tingkat keterbacaan, kekontrasan, dan komposisi.
e.    Membuat animasi teks
Kita bisa memanfaatkan fasilitas animasi yang ada pada program PowerPoint untuk menambah efek gerakan pada teks gambar, kita bisa mengatur urutan dan waktu yang ada di Program PowerPoint. Tapi, ingat jangan terlalu banyak macam gerakan hingga justru mengganggu pesan yang akan disampaikan.
f.     Memberi background pada tampilan slide
Agar tampilan slide kita lebih menarik, maka kita dapat memberi background yang kita inginkan pada setiap slide yang kita buat.
  • Kekurangan Film Bingkai :
1.    Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
  1. Gambar dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat dengan televisi atau film. Oleh karena itu, visualisasi objek atau proses yang bergerak akan kurang efektif bila disajikan melalui media film bingkai.
  2. Film bingkai terlepas-lepas,dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-film itu tidak hilang atau tercecer.
  3. Meskipun biaya produksinya tidak terlihat mahal, film bingkai masih memerlukan biaya lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik, yang tidak diproyeksikan.
  • Kelebihan Film Bingkai :
1.    Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan kuat pada pesan yang disampaikan dan daoat dipadukan dengan unsur suara.
2.    Merangsang minat dan perhatian sasaran dengan warna dan gambar yang kongkrit.
3.    Program film bingkai mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah.
  1. Urutan gambar (film bingkai) dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
  2. Isi pelajaran yang sama terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan tempat secara bersamaan.
  3. Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dan dengan demikian dapat menarik perhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin disampaikan.
  4. Film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan masih terang (tidak terlalu benar-benar gelap). Jika tidak terdapat layar khusus, dinding pun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar.
  5. Film bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik untuk berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan dengan usia yang tidak terbatas.
  6. Film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabung dengan suara / rekaman. Baik film bingkai bersuara maupun yang tidak, dapat diubah.
  7. Film bingkai dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. Di samping itu, dengan film bingkai, objek yang besar, berbahaya, atau terlalu kecil untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas.
Adapun manfaat Penggunaan film bingkai adalah sebagai berikut:
1.     Sebagai alat bantu, slide dibutuhkan untuk menjelaskan sesuatu yang cukup sulit jika harus dijelaskan dengan kata-kata.
2.     Film Bingkai juga membantu memberikan ringkasan dari apa yang disampaikan sehingga lebih mudah dipahami oleh audiens.
3.     Film Bingkai juga membantu mempermudah penyuluh dalam menyampaikan pesan kepada sasaran.
4.     Penyampaian pembelajaran lebih menarik.
PENUTUP
A.   Kesimpulan
            Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis, yang dapat digunakan untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar
            Model perencanaan penggunaan media yang efektif, yang dikenal dengan istilah ASSURE. Model ini mengenalkan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran, yaitu;
·         Analyze learner characteristic,
·         State objective,
·         Select or modify media,
·         Utilize,
·         Requere learner response,
·         Evaluate.
            Dalam perencanaan pembuatan media komunikasi juga terdapat tahap-tahapan yang harus dilakukan. diantaranya yaitu
Ø  pembuatan SATPEL, dalam membuat SATPEL, semua kemampuan harus dirumuskan secara jelas. Komponen SATPEL terdiri dari tujuan yang hendak dicapai, bahan/materi yang akan diberikan, metode yang digunakan, kegiatan belajar mengajar/kegiatan penyuluhan, alat yang akan digunakan, sumber yang akan digunakan dan evaluasi.
Ø  pembuatan makalah, Makalah merupakan suatu karya tulis ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan, contohnya mengenai bentuk, bagian dan fungsi gigi dan media yang akan dibuat adalah media video atau gambar melalui proyektor. Makalah ini umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
Ø  pembuatan GBMI, Didalam garis besar materi instruksional terdapat beberapa point yang harus ada dalam pembuatan GBMI tersebut.
Ø  pembuatan sketsa, Gambar skesta merupakan gambar ide awal untuk mengekspresikan gagasan tertentu ke dalam gambar desain.  Merangkum aspek-aspek desain gambar awal yang memerlukan olahan lebih lanjut. Gambar sketsa merupakan sarana komunikasi awal untuk perancang (yang menggambar) maupun orang lain.
Ø  penyesuaian gambar dan warna, Warna adalah salah satu elemen terpenting dalam visualisasi tampilan. Kesesuaian antara warna yang digunakan dalam suatu tampilan dapat membuat suatu obyek tampak menonjol, lebih jelas, lebih menarik, ataupun hal-hal yang dapat membuat visualisasi suatu obyek terlihat lebih baik. Tetapi bila penggunaan warna dilakukan secara sembarangan, maka umumnya yang terjadi adalah hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya obyek nampak tidak jelas, mengalihkan fokus pengguna, sulit untuk dimengerti ataupun digunakan.
Ø  Persiapan Pembuatan Media visual yang diproyeksikan (film bingkai),
1.    proyektor
2.    PC atau notebook sebagai penghubung ke proyektor
3.    Pastikan listrik dalam keadaan nyala dari sumber (tidak padam).
4.    Meja kecil sebagai tempat meletakkan proyektor yang tingginya sejajar dengan meja tulis
5.    Kabel paralel dari sumber
6.    Slide atau file  yang sudah siap untuk ditampilkan



DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A.S. 1993. Paradigma Ilmu Komunikasi dalam Pendidikan Tinggi. Jakarta: Jurnal ISKI nomor 5.

Amanah. 2011. MODEL PEMBELAJARAN ASSURE ( Menciptakan Pengalaman Belajar) . http://homeamanah.blogspot.com/2011/12/ model-pembelajaran-assure-menciptakan.html. 21 Desember 2011.

Arief S. Sadiman, dkk. 2007. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta:,PT RajaGrafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Eedsandri.2011. Media Slide. http://eedsandri.wordpress.com/2011/06/16/ media-slide/. 16 Juni 2011.
Herijulianti, Eliza dkk. 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Gigi EGC.
Nasir, abdul dkk.2009. Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.


2 komentar:

  1. makasih kak bantu bikin makalah :D ini kak meity yo ?

    BalasHapus
  2. sama-sama adekkk :D
    iya dek ini kak Meity, sorry ya baru bisa bales :D
    semoga bermanfaat :)

    BalasHapus