karies

karies
karies

Selasa, 24 Februari 2015

makalah RSUD BARI Palembang Bangzaal Anak

KURANGNYA PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP
 PENYAKIT KARIES GIGI PADA ANAK “I”
DI RUANG PERAWATAN ANAK
 RSUD PALEMBANG BARI
 TAHUN 2013
Makalah Disusun Untuk Menyelesaikan Praktik Asuhan Keperawatan Gigi Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI TAHUN AJARAN 2013/2014



KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
            Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Kurangnya Pengetahuan Orang Tua Terhadap Penyakit Karies Gigi  Pada Anak “I” Di Ruang Perawatan Anak RSUD Palembang BARI Tahun 2013”
            Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan, dorongan, senantiasa  mendapat bimbingan,  serta mendapat bimbingan, serta doa dari berbagai pihak kepada penulis. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasibh yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1.      dr. Hj. Makiani, SH, MM. Sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
2.      drg. H. Helios Adriyoso, M.Kes sebagai ketua jurusan Poltekkes Kemenkes Palembang jurusan Keperawatan Gigi
3.      dr. M. Ayus Antoni, SpPD, Finasim, sebagai wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
4.      dr. Hadi Asyik, Sp.A. sebagai Ketua Komite medic Rumah Sakit Umum  Palembang BARI
5.      Ridhayani, Sp.A. MM selaku ketua SMF
6.      dr. Dina Andriana, sebagai Kepala Instansi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
7.      Hj. Yuliana Surie, S.pd, M.Kes, selaku Kepala Bidang Penunjang Medis dan Pendidikan Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
8.      H. Firman, AM.Kep, M.kes, selaku Ketua Komite Perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
9.      Hj. Lilis Suryani, S.Pd, sebagai Kepala Seksi Diklat dan Litbang Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
10.  Fadlun, SST, Selaku Koordinator Pembimbing Klinik Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
11.  Sri Ramayanti, SKM  sebagai Kepala Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
12.  Merisda Ramadhenti, S.Kep,  selaku Pembimbing Klinik Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
13.  drg. Nandang Koswara, M.kes, selaku Dosen  Pembimbing Akademik Poltekkes Kemenkes Palembang  jurusan Keperawatan Gigi
14.  drg. Hj. Sri Wahyuni, M.Kes, selaku Dosem Pembimbing Akademik Poltekkes Kemenkes Palembang jurusan keperawatan Gigi
15.  Rika Mudrikah, AMKG, selaku Dosem Pembimbing Akademik Poltekkes Kemenkes Palembang jurusan keperawatan Gigi
16.  Seluruh Staff dan Tenaga Medis Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
17.  Seluruh Dosen pengajar dan staff Akademik Poltekkes Kemenkes Palembang jurusan Keperawatan Gigi Palembang
18.  Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan Makalah Seminar Praktik Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi  Pasien Rawat Inap
19.  Teman-teman se-Almamater POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI  yang telah ikut membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini baik langsung maupun tak langsung
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih sangat banyak kekurangan yang ada dalam makalah ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan segenap kritik dan saran yang bersifat mendidik dan membangun guna kemajuan yang lebih baik pada makalan-makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.




                                                                                   Palembang,       November 2013

                                                                                                           Penulis




 DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang...............................................................................................................
1.2  Rumusan Makalah..........................................................................................................
1.3  Tujuan.............................................................................................................................
1.3.1        Tujuan Umum...............................................................................................
1.3.2        Tujuan Khusus..............................................................................................
1.4  Waktu dan Tempat Pelaksanaan....................................................................................
1.4.1        Waktu Pelaksanaan......................................................................................
1.4.2        Tempat Pelaksanaan.....................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil RSUD Palembang BARI.....................................................................................
2.2 Tinjauan Teori                  
2.3











BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kesehatan mulut penting bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara umum sangat mempengaruhi kualitas kehidupan, termasuk fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa percaya diri. Gangguan kesehatan mulut akan berdampak pada kesehatan seseorang. (Hiranya Putri, dkk, 2008)
Banyak ahli mengatakan bahwa kesehatan rongga mulut merupakan bagian integral dari kesehatan umum. Walaupun demikian, banyak juga orang yang tidak tahu bahwa rongga mulut adalah organ yang berperan penting bagi kesehatan tubuh. Rongga mulut dikatakan sehat tidak hanya bila mempunyai susunan gigi yang cantik, rapi dan teratur saja tetapi juga bebas dari rasa sakit oro-fasial kronis, kanker, lesi oral, dan penyakit lain atau gangguan yang melibatkan gigi dan mulut. Rongga mulut yang sehat memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif, menikmati berbagai jenis makanan, meningkatkan kualitas hidup, percaya diri dan mempunyai kehidupan sosial yang lebih baik. Sebaliknya, rongga mulut yang tidak sehat dapat berpengaruh pada kehidupan sosial seseorang, keterbatasan fungsi pengunyahan, keterbatasan fungsi bicara, rasa sakit dan terganggunya waktu bekerja atau sekolah.Mulut bukan sekedar pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan karena banyak penyakit umum mempunyai gejala-gejala yang dapat dilihat dalam mulut. Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh lainnya, sehingga dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah karies gigi. Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat diperkirakan 8-12 juta dari seluruh penduduk Indonesia banyak terdapat karies gigi atau gigi berlubang yang memiliki prevalensi yang sangat tinggi penyebabnya karena buruknya kebersihan gigi dan mulut. Di negara-negara maju prevalensi karies gigi terus menurun sedangkan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia ada kecenderungan kenaikan prevalensi penyakit tersebut. Data menunjukkan 80% penduduk Indonesia memiliki gigi rusak karena berbagai sebab. Namun yang paling banyak ditemui adalah karies gigi atau gigi berlubang dan periodontal. Data nasional karies gigi usia 12 tahun mencapai 76,62% dengan indeks DMF-T (Decay Missing Filled-Teeth) rata-rata 2,21.Dalam Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 terdapat 76,2% anak Indonesia pada kelompok usia 12 tahun (kira-kira 8 dari 10 anak) mengalami gigi berlubang. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga 2004, prevalensi karies mencapai 90,05%. (Depkes RI, 2004)
Sementara itu di puskesmas-puskesmas di sekitar kota Palembang hanya terdapat 21,4% yang sering memeriksakan kebersihan gigi dan mulutnya sedangkan yang mengalami karies gigi terdapat 41,6%.
Dari hasil pemeriksaan kelompok kami lakukan diruangan anak pada waktu kami memeriksakan kebersihan gigi dan mulut pasien didapatkan hasil sekitar 40% pasien diruangan rawat inap anak terdapat karies gigi.
Dilihat dari data diatas penyakit Karies Gigi adalah kasus terbesar dalam kesehatan gigi dan mulut, dalam hal ini pengetahuan terhadap penyakit karies Gigi ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit Karies Gigi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengetahui lebih jelas dan secara mendalam Asuhan Keperawatan Gigi Terhadap Penyakit Karies Gigi di Ruang Perawatan Anak RSUD Palembang Bari Tahun 2013.
1.2  Rumusan Masalah
Bagaimana pengetahuan orang tua terhadap penyakit karies gigi  pada anak “I” di ruang perawatan anak RSUD Palembang BARI tahun 2013.
1.3 Tujuan
      1.3.1 Tujuan Umum
   Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuannya dalam melaksanakan asuhan keperawatan gigi pada anak yang dirawat di ruang perawatan Anak di RSUD Palembang BARI, serta untuk mengetahui seluk beluk tentang karies gigi pada para pembaca sehingga dapat menjadi referensi untuk pembelajaran atau upaya preventif mencegah penyakit karies gigi.
      1.3.2 Tujuan khusus
   Adapun tujuan khusus dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.      Mahasiswa mampu mengumpulkan semua data yang dibutuhkan baik pemeriksaan secara subyektif maupun obyektif untuk menilai keadaan secara keseluruhan pada anak “I” di zaal anak Ruang Non Infeksi kelas III RSUD Palembang BARI.
2.      Mahasiswa mampu menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosis atau masalah dalam melakukan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada anak “I” di Ruang Non Infeksi RSUD Palembang BARI
3.      Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi masalah dan mengantisipasi penanganan yang mungkin terjadi pada pada anak “I” di zaal anak ruang Non Infeksi kelas III RSUD Palembang BARI.
4.      Mahasiswa mampu untuk menetapkan kebutuhan akan tindakan segera dan konsultasi dengan tenaga kesehatan lain pada anak “I” diruang non infeksi kelas III RSUD Palembang BARI.
5.      Mahasiswa mampu membuat perencanaan asuhan keperawatan gigi secara menyeluruh dengan tepat dan rasional pada anak “I” diruang non infeksi kelas III RSUD Palembang BARI.
6.      Mahasiswa mampu untuk melaksanakan langsung asuhan secara efisien dan aman asuhan keperawatan gigi pada anak “I” diruang non infeksi kelas III RSUD Palembang BARI.
7.      Mahasiswa mampu untuk mengevaluasi hasil tindakan asuahan keperawatan gigi pada anak “I” diruang non infeksi kelas III RSUD Palembang BARI.
1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
      1.4.1 Waktu
     Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Gigi pada anak “I” diruang non infeksi kelas     III RSUD Palembang BARI pada tanggal 7-8 November 2013
       1.4.2 Tempat
Pelaksanaan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada anak ”I” diruang non     infeksi kelas III RSUD Palembang BARI.

 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Profil Rumah Sakit Umum Palembang BARI
       2.1.1 Selayang Pandang
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI merupakan unsur penunjang      pemerintah daerah di bidang pelayanan kesehatan yang merupakan satu-satunya rumah sakit umum milik pemerintah kota Palembang. Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI terletak di Jalan Panca Usaha No. 1 Kelurahan 5 Ulu Darat Kecamatan Seberang Ulu 1, dan berdiri di atas tanah seluas 4,5 H.
Bangunan berada lebih kurang 800 Meter dari jalan raya jurusan Kerapati. Sejak tahun 2001 dibuat jalan alternatif dari Jakabaring menuju RSUD Palembang BARI.
       2.1.2 Visi, Misi dan Motto
                Visi
                 Menjadi Rumah Sakit Unggul, Amanah, dan Terpercaya di Indonesia.
    Misi
1.      Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang prima dengan berorientasi pada keselamatan dan ketepatan sesuai standar mutu berdasarkan pada etika dan profesionalisme yang mengjangkau seluruh lapisan masyarakat.
2.      Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan.
3.      Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan Pelatihan di Indonesia.
Motto:
“Kesembuhan dan Kepuasan Pelanggan adalah Kebahagiaan Kami”

        2.1.3 Sejarah
     A. Sejarah Berdirinya RSUD Palembang BARI
1.      Pada tahun 1985 sampai dengan tahun 1994 Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI merupakan geduang Poliklinik atau Puskesmas Panca Usaha.
2.      Pada tanggal 19 Juni 1995 di resmikan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI. Maka dengan SK Depkes Nomor 1326/Menkes/SK/XI/1997, tanggal 10 November 1997 di tetapkan menjadi Rumah Sakit Umum kelas C.
3.      Kepmenkes RI Nomor: HK.00.06.2.2.4646 tentang pemberian status akreditas penuh tingkat dasar kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI, tanggal 07 November 2003.
4.      Kepmenkes RI Nomor: YM.01.10/III/334/08 tentang pemberian status akreditasi penuh tingkat lanjut kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI, tanggal 05 Februari 2008.
5.      Kepmenkes RI Nomro: 241/MENKES/SK/IV/2009 tentang peningkatan kelas Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI menjadi kelas B, tanggal 02 April 2009.
6.      Ditetapkan sebagai BLUD-SKPD Rumah Sakit Umum Daerah palembang BARI berdasarkan keputusan wali kota Palembang No. 915 B tahun 2008 tentang penetapan RSUD Palembang BARI sebagai SKPD Palembang yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD (PPK-BLUD) secara penuh.
7.      KARS-SERT/363/1/2012 tentang status akreditas lulus tingkat lengkap kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI, tanggal 25 Januari 2012.

   B. Sejarah Pemegang Jabatan Direktur
1        Tahun 1985 s.d 1995: dr. Jane Lidya Titahelu sebagai Kepala Poliklinik atau Puskesmas Panca Usaha.
2               Tanggal 1 Juli 1995 s.d 2000: dr. Eddy Zarkary Monasir, SpOG   sebagai Direktur RSUD Palembang BARI.
3               Bulan Juli 2000 s.d November 2000: Pelaksana Tugas dr. H. Dahlan Abbas, SpB
4               Bulan Desember 2000 sampai dengan Februari 2001: Pelaksana Tugas dr. M. Faisal Soleh, SpPD.
5               Tanggal 14 November 2000 s.d Februari 2012: dr. Hj. Indah Puspita, H. A, MARS sebagai Direktur RSUD Palembang BARI.
6               Bulan Februari tahun 2012 s.d sekarang: dr. Hj. Makiani, MM sebagai Direktur RSUD Palembang BARI.

2.1.4        Fasilitas dan Pelayanan
A.    Fasilitas
1.      Instalasi Rawat Darurat (IRD) 24 Jam
2.      Farmasi atau Apotek 24 Jam
3.      Rawat Jalan atau Poliklinik Spesialis
4.      Bedah Sentral
5.      Central Sterilized Suplay Separtemen (CSSD)
6.      Unit Rawan Intensif (ICU, NICU)
7.      Rehabilitation Medik
8.      Radiologi 24 jam
9.      Laboratorium Klinik 24 Jam
10.  Patologi Anatomi
11.  Bank Darah
12.  Hemodialisa
13.  Medical Check Up
14.  ECG dan EEG
15.  USG 4 Dimensi
16.  Endoskopi
17.  Kamar Jenazah
18.  Ct Scan 64 Slides

B.     Pelayanan
                  Pelayanan Rawat Jalan (Spesialis)
1.      Poliklinik Spesialis Penyakit dalam
2.      Poliklinik Spesialis Bedah
3.      Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
4.      Poliklinik Spesialis Anak
5.      Poliklinik Spesialis Mata
6.      Poliklinik Spesialis THT
7.      Poliklinik Spesialis Syaraf
8.      Poliklinik Spesialis Kulit dan kelamin
9.      Poliklinik Spesialis Jiwa
10.  Poliklinik Jantung
11.  Poliklinik Gigi
12.  Poliklinik Psikologi
13.  Poliklinik Terpadu
14.  Poliklinik Akupuntur
15.  Poliklinik Rehabilitasi Medik

                                          Pelayanan Rawat Inap
1.      Rawat Inap VIP dan VVIP
2.      Rawat Inap Kelas I, II, dan III
3.      Rawat Inap Penyakit Dalam Perempuan
4.      Rawat Inap Penyakit Dalam Laki-Laki
5.      Perawatan Anak
6.      Perawatan Bedan
7.      Perawatan ICU
8.      Perawatan Kebidanan
9.      Perawatan Neonatus/Nicu/PICU

C.     Instalasi Gawat Darurat
1.      Dokter jaga 24 jam
2.      Ambulans 24 Jam

D.    Pelayanan Penunjang
1.      Instalasi Laboratorium Klinik
2.      Instalasi Radiologi
3.      Instalasi Farmasi
4.      Instalasi Bedah Sentral
5.      Instalasi Gizi
6.      Bank Darah
7.      Instalasi Pemulasan Jenazah
8.      Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
9.      Instalasi Laundry
10.  Central Sterilized Suplay Departement (CSSD)
11.  Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
12.  Kasir
13.  Hemodialisa

E.     Fasilitas Kendaraan Operasional
1.      Ambulance 118
2.      Ambulance Bangsal
3.      Ambulance Siaga
4.      Ambulance Trauma Center
5.      Mobil Jenazah
2.2 Konsep Penyakit
       2.2.1 Definisi karies
          Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin, dan   sementum, yang disebabkan oleh akivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat di ragikan. Tanda nya adalah adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya kejaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri. Walaupun demikian, mengingat mungkinnya remineralisasi terjadi, pada stadium yang sangat dini penyakit ini dapat dihentikan. (Edwina, dkk, 2012)
Karies adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm, dan diet (khususnya komponen karbohidrat yang dapat di fermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannnya. (Hiranya putri, dkk, 2012).
Karies adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari email gigi hingga menjalar dentin ( tulang gigi ). Struktur email sangat menentukan proses terjadinya karies, permukaan email luar lebih tahan terhadap karies disbanding lapisan dibawahnya, karena lebih padat dan lebih keras. ( Endah, 2011)
         2.2.2 Penyebab penyakit karies gigi
                  Banyak sekali faktor yang menyebabkan karies, antara lain yaitu:
a)      Plak
Plak adalah faktor utama terbentuknya karies gigi. Plak adalah suatu endapan lunak yang terdiri dari kumpulan bakteri yang berkembang biak diatas suatu matriks,yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi bila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya. Plak ini akan mengubah karbohidrat atau gula yang berasal dari makanan menjadi asam cukup kuat untuk merusak gigi. Plak tidak dapat dibersihkan hanya dengan cara berkumur ataupun semprotan air dan hanya dapat dibersihkan secara sempurna dengan cara mekanis. Jika dalam jumlah sedikit plak tidak dapat terlihat, kecuali diwarnai dengan larutan disclosing atau sudah mengalami dikolorisasi oleh pigmen-pigmen yang berada dalam rongga mulut . jika menumpuk plak akan terlihat berwarna abu-abu, abu-abu kekuningan , dan kuning. Plak biasanya mulai terbentuk pada sepertiga permukaan gingival dan pada permukaan gigi yang cacat dan kasar. ( Hiranya putri, 2012 )
b)      Makanan yang mengandung karbohidrat
Karena  sebagian bakteri yang terdapat dalam plak bisa mengubah gula atau karbohidrat yang berasal dari makanan atau minuman menjadi asam yang bisa merusak gigi.
c)      Adanya bakteri penyebab karies
            Bakteri yang meyebabkan karies adalah jenis Streptococcus dan Lactobacillus. Bakteri spesifik inilah yang mengubah glukosa dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalui proses fermentasi. Asam terus diproduksi oleh bakteri dan akhirnya merusak struktur gigi sedikit demi sedikit. Kemudian plak dan bakteri mulai bekerja 20 menit setelah makan. Asam yang diproduksi dalam plak akan terus merusak lapisan email gigi.kemudian bakteri akan mengikuti jalan yang sudah dibuat oleh asam dan menginfeksi lapisan berikutnya,yaitu dentin. Jika tidak dirawat,proses ini kan terus berjalan sehingga lubang akan semakin dalam.
d)     Gigi
·         Komposisi : susunan zat yang membentuk gigi dapat dipengaruhi terjadi karies. Misalnya pada gigi yang saat pembentukannya kekurangan vitamin, mineral ,dsb.
·         Posisi: letak gigi dalam lengkungannya. Misal pada gigi yang berdesak-desakkan memudahkan tertimbunnya sisa-sisa makanan ini mempermudah terjadinya karies.
·         Morphologi :bentuk gigi. Misalnya gigi yang permukaan occlusal dengan pits dan fissure nya banyak dan dalam memudahkan tertimbunannya sisa makanan.
e)      Saliva
·         Banyaknya : air ludah bersifat membersihkan pada tiap-tiap orang tidak sama air ludah yang dikeluarkan.
·         Sifat Bactericide : Di dalam air ludah terdapat zat (enzym) yang mempunyai daya mematikan bakteri. Ini banyak dan potensi nya tidak sama pada setiap orang
f)       Kebersihan gigi dan mulut
Apabila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya maka karies akan mudah terbentuk.
        2.2.3 proses terjadinya karies
Didalam mulut terdapat berbagai macam jenis bakteri. Bakteri tersebut membentuk plak. Lalu sebagian bakteri yang terdapat didalam plak bisa mengubah gula atau karbohidrat yang berasal dari makanan dan minuman menjadi asam yang bisa merusak gigi dengan cara melarutkan mineral-mineral yang terdapat pada gigi (demineralisasi).
Pada tahap awal kerusakan, karies gigi akan terlihat sebagai suatu bercak berwarna putih yang terdapat pada permukaan gigi.lalu asam yang berasal dari plak ini akan terus mengikis permukaan gigi tersebut dan membentuk suatu titik lubang yang lama-kelamaan akan membesar atau bertambah dalam. Lubang ini akan terus bertambah besar dan dalam karena permukaan lubang gigi yang kasar akan membuat plak dan sisa-sisa makanan akan sangat mudah menempel dan bertumpuk disini. Dan biasanya daerah lubang ini akan sulit dibersihkan menggunakan sikat gigi,sehingga kalau lubang ini tidak segera dirawat maka kerusakan gigi akan bertambah besar.
         2.2.4 Perjalanan penyakit karies gigi dan akibatnya
Karies gigi pada tahap awal atau baru mencapai email biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala akan mulai timbul setelah kerusakan gigi sudah mencapai lapisan dentin. Biasanya akan terasa sakit atau linu pada gigi yang berlubang apabila gigi tersebut terkena rangsang dingin,panas, makanan asam dan manis, atau apabila lubang gigi tersebut kemasukan makanan. Rasa sakit atau linu ini akan menghilang sekitar satu atau dua detik setelah rangsangan-rangsangan tadi dihilangkan. Pada kondisi ini,pulpa sudah dikatakan peradangan atau pulpitis. Dan biasanya akan sembuh hanya dengan penambalan gigi saja.
Apabila lubang sudah meluas sampai ke pulpa maka gigi akan terasa sakit nyut-nyutan. Lubang yang besar ini akan menjadi jalan masuk bagi bakteri-bakteri yang ada didalam mulut untuk menginfeksi jaringan pulpa. Pulpa yang terinfeksi akan meradang dan biasanya proses peradangan ini tidak bisa sembuh. Bahkan kemungkinan besar jaringan pulpa sudah terinfeksi oleh bakteri-bakteri yang berasal dari luar gigi.
Apabila jaringan pulpa sudah terinfeksi maka lama-kelamaan akan mati.maka gigi yang berlubang ini menjadi pintu gerbang yang lebar bagi bakteri-bakteri yang ada dirongga mulut untuk masuk kejaringan di bawah gigi. Bakteri-bakteri tersebut akan menginfeksi jaringan dibawah gigi dan menimbulkan periodontitis apikalis yaitu peradangan jaringan periodontal disekitar ujung akar gigi. Apabila tidak dirawat kondisi tersebut akan bertambah parah sampai terbentuk abses periapikal, granuloma, sampai kista gigi. Kondisi abses yang berasal dari gigi bisa bertambah parah dan berubah menjadi  cellulitis dan osteomyelitis dari tulang rahang. Selain itu, infeksi bisa meluas atau menyebar kebagian rongga mulut yg lain bahkan sampai kedaerah wajah, kepala, dan leher. ( Gilang Ramadhan, 2010 )

2.3 Cara Pencegahan penyakit karies gigi
            Penyakit karies gigi sebenarnya bisa dicegah  dengan cara:
  •  Menjaga kebersihan mulut

Yang paling penting mencegah penyakit karies gigi adalah menghilangkan penyebab utamanya yaitu plak. Setelah dibersihkan, plak akan muncul kembali karena bakteri didalam mulut tidak akan bisa hilang 100%. Oleh karena itu, rutinitas menyikat gigi dan flossing sangat diperlukan untuk mengendalikan pembentukan plak yang ada didalam mulut. Selain itu bisa juga dengan menggunakan obat kumur chlorhexidine yang bisa  mengurangi jumlah bakteri didalam mulut. 
  • Fluoride

Menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluorideharus dilakukan tiap hari. Atau bisa dengan perawatan ke dokter gigi yang namanya perawatan topical fluoride yaitu suatu perawatan berupa aplikasi fluoride pada permukaan gigi untuk memperkuat gigi.
  • Fissure sealant

Suatu perawatan untuk menutup fissure dengan suatu bahan tambal. Karena pada fissure yang dalam plak dan partikel makanan sangat mudah menempel di celah–celah ini,dan sangat sulit untuk dibersihkan.maka akan mudah terbentuk karies gigi.
  •       Kurangi konsumsi makanan manis dan lengket pada gigi seperti permen dan coklat, terutama diantara waktu makan.
  •     Menggosok gigi secara teratur dan benar. Sebaiknya dilakukan pada pagi,siang dan malam menjelang tidur. Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus dan pasta gigi yang mengandung fluor.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Identitas
      3.1.1 Data Umum
   Nama Pasien                                    : An. “I”
   Umur                                    : 11 tahun
   Jenis Kelamin                       : Perempuan
   Alamat                                 : Jl. Jaya laksana 34 Ulu
   Ruang                                   : Perawatan anak non infeksi
   Ibu                                        : Nuriah
Keluhan Utama                 : Pasien di ruang non infeksi anak kelas 3 dengan keluhan gigi belakang kiri berlubang besar. Terasa sakit saat mengunyah makanan dan sakit berdenyut pada siang dan malam hari. Hal ini terjadi sejak ± 6 bulan yang lalu sekarang pasien meminta giginya untuk diobati.
Keluhan Tambahan                 : Gigi belakang kiri atas berlubang. Terasa ngilu saat makan- makanan yang manis, asam, dan dingin. Hal ini terjadi sejak ± 4 bulan yang lalu. Sekarang pasien meminta gigi nya untuk ditambal.
   Riwayat Penyakit
1.      Jantung            : tidak ada
2.      Hipertensi        : tidak ada
3.      TBC                : tidak ada
4.      Diabetes          : tidak ada
5.      Hepatitis          : tidak ada
6.      Ashama           : tidak ada
7.      Alergi              : tidak ada
8.      Lainnya           : gejala ginjal
Riwayat Pengobatan Gigi
1.                  Cabut              : pernah
2.               Skalling           : tidak pernah
3.               Protesa                        : tidak pernah
4.               Penambaan      : tidak pernah
5.               Orthodonti      : tidak pernah
    3.1.2 Data Khusus
    a. Extra oral
      1) muka     : simetris
      2) Kelenjar Submandibularis
          Kanan   : tidak teraba/ lunak / tidak sakit
          Kiri        : tidak terba
b.      intra oral
1)    Bibir                            : normal
2)    Lidah                           : normal
3)    Mucosa Buccal            : normal
4)    Mucosa Palatal            : normal
5)    Mucosa Lingual          : normal
6)    Kelenjar Ludah           : normal


GINGIVA
55
54
53
52
51
61
62
63
64
65









 3


 0
 0
 0
 0
 0
 0
 0
 0
 0
 3

 0


18
17
16
15
14
13
12
11
21
22
23
24
25
26
27
28
48
47
46
45
44
43
42
41
31
32
33
34
35
36
37
38


 0
 0
 0
 0
 0
 0
 -
 0
 0











85
84
83
82
81
71
72
73
74
75
KETERANGAN :
0 = normal
1= Gingivitis
2= sub gingival abces
3= supra gingival calculus
4= sub gingival calculus

STATUS LOKAL GIGI GELIGI
55
54
53
52
51
61
62
63
64
65









 b


 0
 0
 0
 0
 0
 0
 0
 0
 0
 0

 0


18
17
16
15
14
13
12
11
21
22
23
24
25
26
27
28
48
47
46
45
44
43
42
41
31
32
33
34
35
36
37
38


 1
 0
 0
 0
 0
 0
 0
 0
 0
 0
 -
 1












85
84
83
82
81
71
72
73
74
75

D = 2                           d =1    
M =0                           e =0    
F =0                             f =0    
DMF-T= 2                def-t=1 
STATUS KEBERSIHAN MULUT (OHI-S)
Debris Indeks                                                  Kalkulus Indeks
 3
    2
 1
 2
 0
 0
 0
 0
                                                           

 Debris Indeks              : 12/6 = 2
Kalkulus Indeks          : 2/6 = 0,3
OHIS                          : 2 + 0,3 = 2,3
Kriteria                        : sedang 
KELAINAN-KELAINAN GIGI :
1.      Gigi berputar                           : -
2.      Kelaian pada email                  : -
3.      Kelebihan/kekurangan gigi     : -
4.      Tambalan rusak                       : -



BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini akan dibahas keperawatan gigi anak pada anak penderita penyakit karies gigi. Asuhan keperawatan gigi diterapkan secara praktis dengan melakukan pengamatan langsung pada anak “I” di ruang perawatan anak RSUD Palembang Bari.
Asuhan keperawatan gigi tersebut diterapkan sesuai dengan tahap proses keperawatan gigi yang meliputi survey, penetapan diagnosa keperawatan gigi, perencanaan tindakan keperawatan gigi dan evaluaisi.
4.1  Survei
Survei adalah mengambil data pada sebagian orang yang akan diamati atau diukur. Survei kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk mendiagnosis keadaan kesehatan gigi dan mulut yang terjadi di masyarakat.
4.2  Diagnosa Keperawatan Gigi
Dental hygiene diagnosis atau diagnosa keperawatan gigi adalah suatu proses berfikir kritis berdasarkan data-data klinis klien yang dianalis dan ditandai oleh sebuah pernyataan-pernyataan masalah dengan mengidentifikasi faktor-faktor actual maupun potensial dari ketidak terpenuhinya kebutuhan pasien yang berhubungan dengan keperawatan gigi dan mulut. (Darby and Walsh, 2012)
Proses diagnosa keperawatan gigi
-          Penggunaan standar pemeriksaan, untuk mengkaji dan membandingkan hasil pemeriksaan (DS-DO) dengan standar (SOP) yang ada
-          Mengenali pola masalah yang timbul (hubungan sebab akibat), tidak hanya gejala/tanda yang tampak saja
-          Mengedentifikasi ketidak terpenuhinya kebutuhan, hubungan dengan masalah kesehatan gigi dan mulut : tupoksi keperawatan gigi intervensi bila tupoksi kedokteran gigi-dirujuk dengan kompensasi
-          Identifikasi kekuatan,setelah masalah klien ditemukan lalu di susun rencana tindakan intervensi
-          Simpulan / pernyataan diagnosa sudah diketemukan
-          Intervensi / tindakan keperawatan & perilaku yang di harapkan
4.3  Perencanaan Tindakan Keperawatan Gigi


4.4  Evaluasi

BAB V
PENUTUP

1.1  Kesimpulan
Setelah penulis melakukan praktik di RSUD Palembang BARI dengan tindakan praktik klinik dasar pada anak dengan penyakit karies gigi di ruang perawatan anak RSUD Palembang BARI maka penulis menyimpulkan mengangkat masalah “Kurangnya Pengetahuan Orang Tua terhadap Penyakit Karies Gigi pada Anak “I” di Ruang Perawatan Anak RSUD Palembang BARI”.
Adapun tujuan yang telah dicapai dalam Asuhan Keperawatan Gigi pada An. “I” di RSUD Palembang BARI adalah dapat melakukan pengkajian pada anak dengan penyakit karies gigi, menganalisa, dan menyusun rencana keperawatan gigi pada klien penyakit karies gigi, melakukan tindakan keperawatan gigi dan melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada klien penyakit karies gigi.
Karies adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm, dan diet (khususnya komponen karbohidrat yang dapat di fermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannnya. (Hiranya putri, dkk, 2012).

1.2  Saran
Adapun saran dari penulis yaitu :
1.      Bagi RSUD Palembang Bari
Khususnya untuk ruang keperawatan anak agar selalu mempertahankan kualitas dan mutu pelayanan serta sarana dan prasarana dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak.
2.      Bagi Mahasiswa
Agar mahasiwa mengimplementasikan ilmu yang telah didapat dan mengikuti proses pelaksanaan praktek lapangan biasa diikuti dengan baik, dengan arahan dan bimbingan lapangan praktek dengan keperawatan anak.

3.      Bagi Pendidikan
Agar pendidikan dapat memberikan fasilitas demi kelancaran proses praktik untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang keperawatan anak.

www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDIQFjAB&url=http%3A%2F%2Fwww.pps.unud.ac.id%2Fthesis%2Fpdf_thesis%2Funud-395-2069848976-bab%2520i%2520new%2520prop%2520bab%2520i.pdf&ei=gll-UtjeK8m3rgfFrIH4BA&usg=AFQjCNE5xNI-v5KhF2VHq1f6MxKf3rbgrA&bvm=bv.56146854,d.bmk


Telah disetujui oleh :
Pembimbing Akademik                                                                      Pembimbing Lapangan
Keperawatan Gigi Palembang                                                           Ruang Anak RSUD BARI


drg. H. Nandang Koswara M.Kes                                   Merisda Ramadhenti, S.Kep NIP. 19520515977031002                                                                           NIP. 800036157

Mengetahui
Kepala Bidang Penunjang Medis dan Pendidikan
RSUD Palembang BARI

Hj. Yulia Surie, S.Pd, M.Kes
NIP. 195906061985112001